Tempat untuk berbagi ilmu dan pengalaman kreatif tentang esports dan desain

Januari 2019

esports, esports indonesia, fenomena esports
Belakangan ini esports sangatlah berkembang di Indonesia, dimulai dari banyaknya organisasi baru sampai berkembangnya ekosistem esports yang pastinya akan menarik perhatian investor besar yang sebenarnya sudah terjadi yaitu Salim Group yang mulai berinvestasi di esports melalui ESL Indonesia. Pertanyaannya adalah apakah esports di mata masyarakat adalah masa depan atau hanyalah fenomena belaka. Ini tentunya sangatlah mengkhawatirkan untuk perkembangan olahraga elektronik di Indonesia. Esports di Indonesia menurut saya berkembang di Indonesia karena banyak hal yang pertama adalah pola pikir masyarakat modern mulai terbiasa dengan semua hal yang berbau digital, kita semua sudah memasuki zaman digitalisasi untuk semua hal dan tentunya di bidang olahraga pun mulai berbentuk digital lalu karena sudah naluri manusia yang terus melakukan hal yang mereka sukai maka berkembangnya dunia digital gamepun pasti terjadi. Peminat esports di dunia didominasi oleh pemuda dan pemudi yang berumur mulai dari 14 - 25 tahun dan karena jiwa muda mereka yang selalu ingin mencoba hal baru dan menikmati semua hal yang mereka sukai maka kecanduan sebuah game pun tidak dapat di pungkiri. Tapi beruntung zaman semakin maju dan semakin banyak juga inovasi baru dan esports menurut saya adalah inovasi yang brilian karena esports membolehkan kita untuk merubah kecanduan bermain game menjadi hal yang lebih produktif dan bermanfaat.

Dari poin saya diatas menunjukan bahwa esports berkembang seiring berkembangnya zaman dan semakin pesat berkembangnya teknologi di masa depan maka esports pun akan menjadi masa depan. Sekarang kita lihat di negara kita sendiri yaitu Indonesia, banyak anak muda yang ingin berkarir di esports. Alasannya macam macam, ada yang suka esports karena menyenangkan ada juga yang suka karena idolanya bermain game esports, ada yang melihat penghasilan di dunia esports sangat menggiurkan dan ada juga yang melihat esports sebagai masa depan mereka seperti saya. Dan sejujurnya untuk saat ini esports di Indonesia menurut saya masih hanyalah fenomena belaka, kenapa? karena mereka berminat dengan esports bukanlah datang dari niat mereka sendiri, banyak yang ingin sukses di dunia esports dengan hanya berbekal mimpi tanpa usaha, banyak yang ingin masuk kedunia esports karena hanya ingin ikut ikutan supaya tetap eksis di sosial media atau istilah lainnya adalah panjat sosial(pansos) dan sayangnya hanya sedikit yang benar benar berdedikasi untuk menjadi lebih baik dan membuat gerakan di esports itu sendiri. Seperti yang saya bilang sebelumnya bahwa sudah menjadi naluri manusia untuk terus melakukan hal hal yang mereka sukai dan tentunya kita semua suka yang namanya hiburan dan permainan dan Esports menawarkan itu semua dan itulah kenapa esports di Indonesia bisa menjadi suatu hal yang populer.

Pesan saya adalah jika kalian ingin terus berkembang di dunia esports, lakukanlah yang terbaik, manfaatkan kemampuan dan bakat yang sudah kalian miliki. Jangan memaksakan sesuatu yang bukan kemampuan atau bakat kalian karena pada dasarnya dunia esports itu sendiri bukanlah hanya terdiri dari pemain esports saja. Jika kalian punya bakat berbisnis cobalah untuk bekerja di esports bagian manajemen atau business development, kalian punya bakat menggambar dan desain cobalah untuk berkarir di organisasi esports sebagai desainer maupun apapun itu yang berhubungan dengan dunia kreatif, atau jika kalian memang berbakat bermain game cobalah berkarir di esports sebagai atlitnya. Yang pasti jangan coba coba masuk ke dunia esports jika kalian hanya sekedar mencoba coba supaya seperti orang lain.

Kedepannya saya akan menulis tentang entry point atau titik masuk di dunia Esports. Silahkan share artikel ini ke sosial media kalian and feel free to give your own opinion about esports !


Kemarin saya dapat kabar bahwa katanya InYourDream atau yang biasa disebut IYD keluar dari team Tigers. Spekulasi untuk team selanjutnya yang akan dia diami mulai tersebar banyak di Sosial Media. Oh iya untuk kalian yang belum tau siapa itu IYD, dia adalah seorang pro player dota 2 yang mempunyai MMR (Matchmaking Rating) tertinggi di South East Asia dan dia berasal dari Indonesia. Okay back to the topic, banyak faktor yang akan mempengaruhi pilihan IYD untuk team selanjutnya yaitu Uang, Prestasi, dan Pengalaman. Banyak yang memprediksi IYD akan pindah ke The Prime, make sense memang melihat banyak jejak yang dia tinggalkan di team tersebut. Tapi saya punya spekulasi sendiri berdasarkan faktor yang saya sebut sebelumnya. Inilah prediksi saya tentang team yang akan di datangi oleh InYourDream

Baca Juga :  Berkarir Di Esports? Think Twice.

Infamous


Kenapa Infamous? IYD adalah seorang pemain professional yang punya pengalaman internasional, yang artinya dia ingin terus berkembang dan mencari pengalaman baru. Ada beberapa clue yang mungkin IYD berikan tentang team selanjutnya yaitu postingan dia di Instagramnya

Lihat bagaimana dia menulis stay tunEE. EE adalah singkatan dari kapten team Infamous yaitu Eternal Envy.
Sejauh ini  Muhammad "InYourDream" Rizky tidak pernah memberikan rumor bahwa dia akan kembali ke ranah esports di Indonesia dan saya mengerti dengan pengalaman yang dia miliki bahwa sebenarnya jika dia pindah ke ranah esports di Indonesia maka akan terlihat seperti downgrade. Pengalaman yang bisa dia dapat di Indonesia tidak akan sebanding dengan pengalaman internasional.

Lalu stabilitas team Infamous sendiri masih sangat goyah dengan terbuktinya prestasi mereka sejauh ini masih cukup mengecewakan yang artinya kemungkinan besar mereka akan melakukan perubahan roster.


Seperti yang saya sebutkan diatas bahwa seorang pemain professional akan pindah ke team lain yaitu Uang, Prestasi dan Pengalaman, IYD akan mendapat semua itu dengan bergabung dengan team ini.

Tapi tidak menutup kemungkinan juga InYourDream akan kembali ke team Indonesia karena bagaimanapun juga dia tetap cinta tanah air. Dan menurut saya jika InYourDream pindah ke team indonesia maka Top Contender-nya adalah The Prime, Rex Regum Qeon dan BOOM.ID. Karena menurut saya hanya team tersebut yang mampu membuat IYD tertarik untuk bergabung.


Berkarir di dunia esports adalah sesuatu hal yang banyak di dambakan oleh banyak gamers di Indonesia khususnya. Selain kelihatan menyenangkan karena bermain game dibayar tapi juga banyaknya turnamen yang memberikan hadiah yang jumlahnya tidak sedikit. Banyak anak muda yang ingin menjadi pro player di Indonesia tapi ingat silahkan berpikir dulu baik baik karena esports bukan seperti karir konvensional lainnya. Saya disini bukan untuk menakuti kalian untuk masuk ke esports tapi lebih mengingatkan kalian tentang apa yang menunggu kalian jika berfokus di esports.

"Esports di Indonesia masih berkembang dan bukanlah jalur karir yang aman. Setidaknya untuk sekarang"

Jujur saja realita esports di Indonesia saat ini masih sangat riskan karena ekosistemnya sendiri belum begitu kuat walau sudah ada organisasi resmi seperti IESPA dan turnamen besar yang hadir di Indonesia bukan berarti esport di Indonesia sudah cerah. Banyak faktor yang harus dikembangkan untuk membuat olahraga eletronik ini menjadi karir yang menjanjikan. Mungkin sekarang sudah banyak orang yang tahu tentang esports tapi saya yakin masih banyak juga yang belum tahu cara masuk ke dunia esports. Karir di esports itu sendiri bukanlah suatu hal yang buruk bahkan sangat rewarding, dengan penghasilan tergolong cukup besar untuk di Indonesia sampai fasilitas yang didapat oleh pemain esports sendiri cukup banyak dan high end. Saya pernah melakukan survey di organisasi saya sendiri yaitu ESCA tentang kenapa kalian ingin berkarir di esports dan hampir semua jawabannya sama yaitu mereka ingin menjadikan hobi sebagai karir.

Memang penghasilan yang bisa didapatkan oleh seorang pemain esports itu sangat menggiurkan tapi juga sepadan dengan resiko dan usaha yang dijalani. Disini saya akan menjabarkan resiko dan usaha yang harus kamu lakukan jika ingin berkarir di esports.

1. Resiko : Masa prima dan skill individual

Untuk berkarir sebagai pro player di dunia esports sendiri tentunya kalian harus punya skill yang bagus untuk bisa terus berkompetisi. Masa prima seorang pemain esports biasanya ada di umur 19 - 25 tahun, beruntung lah kalian jika masih berumur 15 tahun dan sudah ingin berkarir di dunia esports karena kalian masih punya kemampuan dan otak yang masih fresh dibandingkan dengan mereka yang sudah berumur. Sama seperti olahraga lainnya masa prima sangat berpengaruh untuk seorang pemain karena ingin sejago apapun kamu tapi jika kamu sudah tua akan ada orang yang lebih muda yang lebih berpotensi dari kamu. Jika kamu gagal memanfaatkan masa prima ini maka resikonya sangat besar karena kamu kemungkinan besar tidak akan berkembang lebih lanjut. Dan untuk menjadi pemain esports, value yang kamu perjualkan adalah skill individual kamu, bukan dari skill bermain game aja loh ya, tapi soft skill juga sama pentingnya. Karena disini kamu harus bekerja sebagai team dan cara kamu beradaptasi dengan team sangatlah penting. No one wants to play with toxic player.

2. Resiko : Modal dan penghasilan

Coba kamu hitung berapa banyak modal yang harus kamu keluarkan untuk berlatih bermain game. Yang pasti kamu butuh komputer yang harganya tidak murah, bisa sampai belasan juta untuk merakit sebuah komputer yang mumpuni untuk esports. Lalu ada biaya untuk internet dan listrik untuk bisa bermain game yang kamu tekuni dan yang paling mahal dari itu semua adalah waktu yang kamu habiskan untuk berlatih. Modal untuk berkarir di dunia esports tidaklah murah dan untuk mendapat ROI atas modal kamu butuh waktu yang lama. Bayangkan seperti ini, kamu butuh modal setidaknya 15 - 20 juta rupiah, penghasilan yang kamu dapat dari esports sendiri jika kamu masih berada di ranah amatur sendiri akan bergantung pada hasil turnamen dan sponsor kecil. Jika team kamu cukup berprestasi mungkin bisa dapat hadiah turnamen sekitar 3-5 juta per turnamen amatir lalu tambahan dari sponsor kecil bisa sampai 1-3 juta per bulan. Total revenue ada sekitar 6 juta per turnamen misalnya. Belum lagi hadiah itu harus dibagi lagi untuk semua pemain dan manajemen. Jika kamu juara pertama dalam sebuah turnamen mungkin kamu akan membawa bersih 1.1 juta. Artinya kamu harus setidaknya menang juara 1 sebuah turnamen sebanyak 14 kali sebelum kamu balik modal dan kita tahu untuk memenangkan sebuah turnamen bukanlah hal yang mudah.

3. Resiko : Kesehatan dan gaya hidup

Dalam esports, gaya hidup kamu bisa berubah drastis karena kebanyakan waktu yang akan kamu habiskan akan ada didepan komputer. Untuk berlatih bermain game secara professional bukanlah hal yang mudah dilakukan karena kamu harus benar benar fokus dengan game yang kamu mainkan, kamu harus menghabiskan waktu berjam jam di depan game yang kamu mainkan lalu yang namanya game online tidak bisa di pause maka dimarahin pacar dan orang tua sudah tidak bisa dihindari lagi, kamu harus bisa menjelaskan tentang komitmen kamu di esports ke orang orang terdekat kamu supaya mereka mengerti dengan tujuan kamu bermain game. Kamu harus bisa mengimbangi dunia game dan dunia yang ada di sekitar kamu. Lalu untuk kesehatan kamu juga harus diperhatikan karena sehari hari kamu berada di depan komputer maka kamu harus tetap olahraga agar badan sehat dan makan makanan yang bisa menjaga kesehatan mata. Esports adalah industri yang bisa bikin kamu stress, karena fisik dan otak kamu dituntut untuk bisa bekerja dengan baik setiap saat, makannya banyak player esports yang merokok untuk bisa mengurangi stress yang mereka alami, nah disini kamu harus bisa mempersiapkan diri bagaimana caranya kamu mengurangi stress, kalau bisa jangan lewat hal hal yang tidak baik.

"Esports is high risk high yield industry"

Diatas ini adalah resiko resiko yang saya temukan di dunia esports dan kalian harus siap menghadapinya. Tapi walau dengan resiko yang cukup seram ini, esports juga menawarkan benefit yang sangat menggiurkan yang akan saya tulis selanjutnya.

Subscribe and stay tuned !


Halo semua ! Perkenalkan nama saya Khalizan Eka Yusdifa dan biasa dipanggil oleh teman teman saya "ojan". Hari ini saya memutuskan untuk membuat blog pribadi untuk mencurahkan isi kepala saya tentang desain grafis dan esports di Indonesia yang akan saya branding dengan nama Yusdifa.id kedepannya. Saya akan menulis artikel seperti tentang perkembangan esports di Indonesia, tips and trick untuk kalian yang ingin berkarir di dunia esports dan blog ini juga akan saya pakai untuk memamerkan karya desain saya hehe.

Berbeda dengan situs esports lainnya, Khalizan Journals ini akan berfokus dengan opini saya pribadi tentang hal hal yang saya sukai dan tekuni yaitu desain grafis dan esports (khususnya dota dan csgo) jadi kalau kalian ingin cari berita esports up to date mungkin bukan disini tepatnya. Melihat kebanyakan media esports di Indonesia yang lebih berfokus untuk mempublikasikan konten seperti live event, esports stream, Esports news dan rumor tentang scene esports itu sendiri maka saya akan membuat konten yang lebih kontroversial seperti mimpi dan realita esports di Indonesia. Kenapa kontroversial? karena saya yakin pasti akan banyak yang tidak setuju maupun marah kepada tulisan saya but it needs to be said and published so people can learn about esports in Indonesia because honestly pursuing career in esports for now especially in Indonesia is really really hard.



Esports telah menjadi hobi dan passion saya sejak SMP pada tahun 2012, awalnya karena saya mencoba iseng bermain dota 2 yang saat itu masih baru keluar padahal saya itu paling anti sama game game yang berbau fantasi karena saya lebih ke tipe yang suka game realistis. Tapi karena waktu itu saya lagi gabut juga akhirnya saya memaksakan diri untuk mendownload dota saking ga ada game lain yang menarik perhatian saya. Masih ingat dulu pertama kali saya main dota, saya sampai googling hero paling bagus di dota hahaha. Long story short  akhirnya saya memakai hero sniper dan kalah. Dibantai. Waktu itu masih jaman jamannya game pay to win seperti lost saga, point blank dll dan saya kaget waktu bermain dota kalau semua heronya bisa dipakai secara bebas dan gratis. Ya akhirnya saya terus coba semua hero dan akhirnya sampai ketagihan sampai sekarang. Dan ya saya adalah seorang pencandu game online, sebuah kegiatan yang tidak sehat sebenarnya kalau kita tidak bisa mengontrolnya. Saya merasakan sendiri kehidupan saya mulai tidak imbang, kedekatan dan komunikasi dengan keluarga makin jauh, punya pacar dicuekin, badan kurus kayak tengkorak dll. Tapi dalam semua keburukan itu akhirnya saya tersadar bahwa esports mungkin akan menjadi masa depan saya, apakah saya langsung berusaha untuk merubah diri? Engga ! kecanduan game saya malah makin meningkat TAPI ada perbedaannya kali ini, Jika saya dulu hanya kecanduan game online maka saya sekarang kecanduan game online tapi punya tujuan hahaha.

Menurut saya semakin kita tua semakin sadar akan masa depan, dan itulah yang terjadi dengan saya. Saya mencari cara supaya kecanduan saya ini bisa membuahkan hasil, dengan cara apa? yang pasti pertama saya harus punya banyak relasi di dunia game sendiri lalu saya mulailah aktif di berbagai forum dan komunitas online gamers. Pertama kali nama saya di kenal banyak orang yaitu saat saya punya ketertarikan untuk membuat game saya sendiri dan akhirnya saya kenal beberapa orang yang punya niat yang sama dan terjadilah projek Rise of Nusantara. Sebuah projek yang sempat viral beberapa tahun yang lalu dan pernah menjadi kebanggaan saya sendiri mengingat saya masih smp kelas 3 waktu Rise of Nusantara viral dan sayalah yang membuat viral projek tersebut. Semenjak projek itu viral, nama saya mulai dikenal banyak orang dan saya merasa sangat senang bisa melakukan itu dan itu membuat saya ingin berkarya lebih dalam. Pada tahun 2014 saya sedang aktif aktifnya di komunitas yang ada di kaskus yaitu Gamers.Id, disana saya mendapatkan banyak relasi yang menuntun saya sampai disini. Saya kenal dengan para pioneer penjual game original yang ada di Indonesia dan saat itu saya menjadi seorang reseller game dibawah EOS Gaming lalu karena memang anak anak gamers id yang "ngontrol" ekosistem perdagangan game original di Indonesia pada waktu itu, kita punya manpower yang cukup untuk memonopoli pasar game original di Indonesia. Setelah Gamers Id saya menciptakan komunitas saya sendiri yaitu Junkerz Giveaway yaitu sebuah komunitas para pencari game original gratis.

rise of nusantara, khalizan journals
Rise Of Nusantara diliput beberapa media gaming ternama seperti duniagame dan gamebrott
Tanggal 15 April 2014 saya membuat thread anti game bajakan di Kaskus yang bisa kamu baca disini and guess what? it went viral again. Semua kejadian dan kebanggaan yang saya alami membuat saya semakin sadar bahwa saya terlahir sebagai creator. Saya senang kali berkarya dan disinilah saya mulai kenal dengan desain grafis. Menjelang Ujian Nasional SMP saya mulai jarang aktif di komunitas selama setahun penuh saya vakum dari internet lalu. Dan saat saya mulai aktif lagi di Internet saat sudah masuk SMK, saya seperti kehilangan reputasi saya dulu saat masih smp jika dulu setiap saya buat status di facebook selalu banyak yang like dan komen dan sekarang facebook saya mulai sepi ya sampai sekarang juga sepi xD. Saya masuk SMK jurusan Animasi dan disinilah saya mulai berfokus dengan dunia kreatif dan saya juga masih aktif bermain dota dan csgo. Disini saya punya masa lalu yang kelam, saya tidak nyaman di SMK yang saya pilih dan hasilnya saya sering bolos sekolah bahkan waktu semester 1 saja saya 60x Alpha, alasan utamanya ya saya tidak punya teman disana, saya dan teman sekelas saya punya perbedaan hobi. Mereka wibu saya gamers, ya ga akan nyambung lah kalo ngobrol.

Akhirnya saya melampiaskan kesedihan saya dengan bermain game. Tapi walau saya begitu, saya tidak pernah lupa untuk terus berlatih desain grafis karena memang sudah naluri saya yang ingin terus berkarya haha. 1 tahun berlalu saya naik ke kelas 11, waktu itu adalah bulan agustus 2016 saya mendapat info lowongan kerja sebagai desainer di sebuah team esports yang pasti kalian tau yaitu Recca Esports. Saya dapat info ini dari relasi saya dulu dan karena kebetulan mereka menyebutnya ini kerja sampingan akhirnya saya mencoba untuk melamar dan dipanggil interview ke jakarta. Oh iya semenjak saya masuk SMK saya tinggal di Bandung. Akhirnya saya pergi ke jakarta untuk memenuhi jadwal interview dan akhirnya diterima sebagai desainer grafis disana. Untuk seekor anak smk ingusan seperti saya untuk kerja di sebuah team esports ternama merupakan salah satu pencapaian tertinggi saya waktu itu tapi sayangnya saya ga bertahan lama disana karena bentrok dengan jadwal sekolah tapi disini saya belajar banyak tentang industri esports yang sebenarnya. Intinya cuma satu, kalau kalian belum berani commit sama esports mening jangan coba coba deh untuk masuk ke dunia esports. Kenapa? waktu saya kerja di Recca Esports, deadline kerjaan saya hitungannya bukan hari lagi tapi udah per jam. Berat? tentu saja berat karena kamu harus ngorbanin suatu hal paling berharga yang kamu miliki yaitu Waktu. Ini saya bekerja di belakang layar loh ya, apalagi nanti kalau kalian ingin jadi pro player udah pasti lebih berat lagi tantangannya. Tapi jangan takut kalau kalian bisa manage waktu pasti kalian bisa bertahan di dunia esports.

Salah satu karya saya saat bersama Recca Esports
Selanjutnya saya naik ke kelas 12 dan saya mulai yang namanya PKL dan saya PKL di Kamar dagang dan Industri Bandung (Kadin Bandung) disana saya kenal dengan orang orang penting dan mulai belajar juga tentang politik disana. Lalu ketua Kadin Bandung ingin mencalonkan diri sebagai Walikota Bandung pada tahun 2017 dan saya mendapat kehormatan untuk melakukan personal branding Bapak Iwa Gartiwa. Disini lah saya belajar banyak tentang dunia desain grafis, disini lah gaya berpikir saya mulai berubah, kenapa? kalau dulu saya berkarya untuk mengasah kreatifitas tapi semenjak saya menjadi bagian kampanye Iwa Gartiwa, saya mulai punya mindset untuk menyelesaikan masalah. Bisa dibilang saya bukanlah orang yang kreatif tapi saya adalah seorang problem solver. 
Personal branding yang saya lakukan untuk Iwa Gartiwa
Sudah selesai kita bahas masa lalu, sekarang kita fast forward ke masa sekarang. Di tahun 2018 saya akhirnya kuliah di Telkom University mengambil jurusan Desain Komunikasi Visual. Oh iya untuk masuk ke jurusan DKV ini kalian harus bisa gambar karena ada ujian gambarnya. Nah permasalahannya saya ga bisa gambar sama sekali, tadinya sempat pasrah dengan hasil ujiannya tapi akhirnya saya kepikiran suatu ide. Jadi gini di ujian gambar di Telkom kamu disuruh menggambar suasana yang kamu lihat, dikasih 3 pilihan : a) Suasana pasar b) Suasana kota c)Suasana pedangang kaki lima. Saya langsung bengong. Iyalah soalnya gambar stickman aja belum lurus ini udah disuruh gambar suasana :(. Tapi akhirnya saya punya ide yang cukup berani dan akhirnya saya keterima disana. Mau tau apa yang saya gambar? ga ada. Saya kosongin kertasnya dan saya tulis kertas ujiannya "Life is beautiful, even for a blind person like me" Ya karena logikannya orang buta bisa lihat apa? secara teknis jawaban ujian saya benar dan saya keterima di Telkom University.


Selama di Telkom saya membuat organisasi saya sendiri yaitu ESCA - Esports Campus Association sebuah organisasi esports yang akan bergelut di lingkungan pendidikan di Indonesia. Disini saya memanfaatkan semua pengalaman dan pengetahuan yang saya dapat. Saya harap organisasi ini akan terus berkembang seiring dengan berkembangnya blog ini ya hahaha.

1 Semester pun sudah berlalu, ada harga yang harus dibayarkan untuk mengembangkan ESCA yaitu kuliah saya hancur. Ada 5 matkul yang mendapatkan nilai E karena saya terlalu fokus mengembangkan ESCA. Semester 1 aja udah 5 matkul ngulang wkwk. Dan pada bulan desember 2018 saya mendapatkan info bahwa salah satu perusahaan esports terbesar di dunia membuka cabang di Indonesia yaitu ESL ! Dan kebetulan mereka sedang mencari seorang desainer grafis, ya akhirnya saya melamar kesana dan tanpa disangka sangka saya keterima disana. Sebuah pengalaman yang sangat berharga bagi saya karena dengan bergabung dengan ESL saya yakin pengetahuan esports dan desain grafis saya akan makin berkembang kedepannya. Dan sampailah kita ke hari ini, saya resmi di terima di ESL Indonesia tapi lagi lagi dengan harga yang harus dibayar yaitu : Saya harus Drop Out dari Telkom University karena orang tua saya menyuruh saya untuk fokus kepada satu hal dan saya lebih memilih untuk kerja di ESL.

Saya sekarang bekerja disini sebagai Graphic Designer

Jadi itulah kisah hidup saya dan kenapa saya buat blog ini. Banyak pelajaran yang bisa diambil dari kehidupan saya, yang baiknya silahkan di ikuti, yang buruknya kalo bisa jangan diikutin ya nanti saya di bully netizen lagi :(. Dari kisah saya ini kalian bisa tau untuk masuk ke dunia esports itu sulit, kalian harus commit sama satu hal. Kalian harus punya banyak relasi kalau ingin maju di dunia Esports. Kalian harus punya keinginan yang tinggi dan harus siap mengorbankan banyak hal. Because thats the price you need to pay.

Subscribe ke blog ini ya pakai email di form disamping ini karena saya akan berusaha untuk terus membuat artikel dan opini saya terhadap esports di Indonesia. Maju terus esports !

Khalizan Eka Yusdifa

{facebook#https://www.facebook.com/khalizan81/} {twitter#https://twitter.com/khalizanyusdifa} {behance#https://www.behance.net/khalizanekayusdifa} {youtube#https://www.youtube.com/channel/UCNhAJLLSYDNVBYT-6kUBSEA/} {instagram#https://www.instagram.com/khalizanhardisk/}

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Khalizan Journals. Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget